Selasa, 10 Februari 2015

Budidaya pepaya california

Pepaya (Carica papaya ) merupakan buah-
buahan tropis. Tanaman ini dipercaya
berasal dari daerah tropis di benua
Amerika. Dari tempat ini menyebar ke
berbagai belahan bumi.
Budidaya pepaya bisa dilakukan di
dataran rendah hingga ketinggian 1000
meter dari permukaan laut. Namun
ketinggian lahan optimalnya berkisar
50-700 meter dpl. Tanaman ini
menghendaki curah hujan sekitar
1000-2000 mm per tahun yang merata
sepanjang tahun. Di daerah bermusim
kering pohon pepaya masih bisa berbuah
dengan bantuan penyiraman teratur.
Drainase tanah yang baik sangat
dibutuhkan dalam usaha budidaya
pepaya. Genangan air akan menyebabkan
busuk akar pada tanaman pepaya.
Tanaman ini menghendaki tanah gembur
dengan porositas yang baik dan pH tanah
sekitar 6-7.
Sifat tanaman pepaya
Pepaya merupakan tanaman perdu yang
bisa tumbuh hingga 3 meter. Batang
pepaya berongga, jaringannya lunak dan
berair. Tanaman ini mempunyai akar
tunggang dan akar samping yang lunak.
Pertumbuhan akar dangkal dan agak
lemah.
Bunga pepaya tumbuh pada ketiak daun,
baik berupa bunga tunggal maupun
rangkaian. Terdapat tiga jenis bunga
pepaya, yakni bunga jantan, bunga betina
dan bunga sempurna (mempunyai putik
dan benang sari atau hemafrodit).
Berdasarkan sifat bunga, dikenal pohon
pepaya jantan, pohon betina dan pohon
sempurna. Pohon pepaya jantan tidak
akan menghasilkan buah, sedangkan
pohon pepaya betina akan menghasilkan
buah yang membulat, daging buahnya
tipis. Buah pepaya yang dikehendaki
dengan bentuk memanjang dihasilkan
dari pohon pepaya sempurna.
Pemilihan benih pepaya
Benih untuk budidaya pepaya didapatkan
dari biji terseleksi. Untuk mendapatkan
sebanyak mungkin pohon pepaya
sempurna diperlukan ketelitian dan
keterampilan dalam memilih calon benih.
Benih yang baik didapatkan dari buah
pepaya yang dihasilkan pohon sempurna.
Bentuk buah memanjang, tidak cacat dan
bebas dari penyakit. Buah tersebut sebisa
mungkin dibiarkan matang di pohon.
Biji pepaya terdapat dalam rongga buah,
ada yang berwarna hitam kelam ada yang
pucat putih. Biji berwarna putih
merupakan biji yang mati tidak akan
tumbuh. Biji yang hitam dapat tumbuh
menjadi pohon, namun hanya sekitar
25-50% yang menjadi pohon sempurna
tergantung sifat genetisnya. Sisanya
menjadi pohon betina dan pohon jantan.
Biji yang tumbuh di ujung buah memiliki
kemungkinan untuk tumbuh menjadi
pohon pepaya sempurna dibanding
bagian pangkal. Untuk menyeleksi benih
sebaiknya ambil biji pada bagian ujung
hingga tengah buah. Jangan mengambil
biji dari pangkal buah.
Penyemaian benih pepaya
Sebelum disemaikan, benih yang masih
kering perlu dikecambahkan terlebih
dahulu. Hal ini berguna untuk
mempersingkat waktu budidaya pepaya.
Pertama-tama rendam benih dalam air
hangat kuku selama satu malam.
Kemudian pilih biji tenggelam atau tidak
mengapung dalam air.
Siapkan kertas tisu sebagai pembungkus,
basahi tisu tersebut dengan air. Tebarkan
biji yang telah direndam di atas tisu
kemudian tutup atasnya dengan tisu dan
siram atau basahi. Masukkan bungkusan
benih tersebut dalam besek (kotak
anyaman bambu) atau wadah lain yang
serupa. Tempat atau wadah harus yang
bisa tembus air atau mengalirkan air.
Letakkan wadah tersebut di sinar
matahari, jangan terlalu terik,
perkecambahan benih membutuhkan
suhu kira-kira 30 derajat celcius. Benih
akan berkecambah setelah 7-10 hari, atau
bisa lebih.
Setelah benih berkecambah menjadi
bibit, pindahkan kecambah-kecambah
tersebut dalam polybag semai, satu bibit
satu polybag. Pilih polybag kecil dengan
ukuran 9×10 cm. Sebelumnya, isi polybag
tersebut dengan media persemaian terdiri
dari tanah, kompos, arang sekam yang
telah diayak dengan perbandingan 1:1:1.
Lihat cara membuat media persemaian .
Setelah bibit dipindahkan basahi media
untuk menjaga kelembaban. Kemudian
letakkan polybag-polybag tersebut dalam
bilik persemaian yang ternaungi. Naungan
bisa dibuat dari plastik bening atau
paranet. Fungsinya untuk melindungi
bibit dari kucuran hujan langsung,
sengatan matahari dan terpaan angin.
Bibit siap dipindahkan ke lahan tebuka
setelah berumur 2-2,5 bulan sejak
disemaikan. Kebutuhan benih pepaya
untuk satu hektar sekitar 60 gram.
Pengolahan tanah dan penanaman
Berikut ini adalah pengolahan lahan
untuk budidaya pepaya di lahan tegalan
atau hamparan non terasering. Pertama-
tama, lahan dicangkul atau dibajak untuk
menggemburkan tanah. Kemudian buat
bedengan dengan lebar 2 meter,
panjangnya menyesuaikan bentuk lahan
dan tinggi 20-30 cm. Jarak antar bedengan
selebar 50 cm. Jarak tanam budidaya
pepaya hendaknya disesuaikan dengan
luas tanam. Berikut ketentuannya:
Budidaya pepaya <0,2 Ha jarak
tanamnya 2×2 meter
Budidaya pepaya 1-5 Ha jarak
tanamnya 2×2,5 meter
Budidaya pepaya >1 Ha jarak
tanamnya 3×3 meter
Buatlah lubang tanam sesuai dengan jarak
tanam, ukuran lubang tanam 50x50x40
cm. Sebaiknya pembuatan lubang tanam
tidak di musim hujan. Ketika menggali
lubang tanam, pisahkan tanah bagian atas
dengan tanah bagian bawah. Biarkan
lubang tersebut terbuka selama 1-2
minggu.
Kemudian campurkan pupuk dasar
berupa kompos atau pupuk kandang yang
telah matang dengan tanah bagian atas.
Dosis pupuk sebanyak 20 kg per lubang
tanam. Kemudian masukkan terlebih
dahulu tanah bagian bawah kedalam
lubang tanam, selanjutnya masukkan
tanah bagian atas. Biarkan kembali
lubang tanam yang telah tertutup selama
1-2 minggu.
Sebagai catatan, untuk tanah yang
memiliki pH dibawah 5 netralkan dengan
kapur atau dolomit. Dosis pemberian
kapur sebanyak 1-2 ton per hektar atau 1
kg per lubang tanam. Pemberian dolomit
setidaknya 2 minggu sebelum tanam.

1 komentar: